Pencocokan bisnis di Indonesia / Inbound/ Perencanaan & pembuatan iklan / Sertifikasi halal, pendukung perdagangan

Yang dimaksud dengan “Halal” adalah apa-apa yang diizinkan dalam hukum Islam.
Kata itu sudah sering terdengar di Jepang.
Sertifikasi halal dapat dilihat di mana-mana seperti di makanan, bahan makanan, obat-obatan, hotel, pabrik, dll.
Di masa depan, tidak ada keraguan bahwa jumlah kunjungan wisatawan beragama Islam ke Jepang akan meningkat, begitu pula jumlah perusahaan dan pemerintah daerah yang mempertimbangkan masuknya produk-produk, hasil pertanian, dan hasil peternakan dari Jepang ke negara-negara yang beragama Islam.
Sertifikasi halal bukan hanya untuk produk atau fasilitas tertentu saja.
Contohnya di tour & travel, tempat spa, shopping mall, shopping center, theme park, tempat rekreasi, tempat tujuan wisata, dan di kotamadya yang ada di setiap prefektur di Jepang, tidak mustahil mempunyai sertifikasi halal dan bertanda “Muslim Friendly (baik untuk orang Muslim)”. Ini menjadi sebuah usulan yang sangat menarik untuk menjadikan Jepang sebagai negara pariwisata.

Indonesia adalah negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam.
Jumlah itu sekitar 88%-nya, atau sekitar 210 juta orang.
Sertifikasi halal berbeda-beda tergantung pada negaranya. Karena kami mengkhususkan diri dalam bisnis di Indonesia, kami mendukung sertifikasi halal dan perdagangan yang ada di Indonesia.
Saat ini, di Jepang telah menjamur lembaga-lembaga yang dapat membuat sendiri sertifikasi halal.
Pendukung sertifikasi halal kami, adalah yang mengawasi semua lembaga Islam di Indonesia, dan juga satu-satunya yang berwenang untuk mengeluarkan sertifikasi halal di Indonesia, yaitu MUI (Majelis Ulama Indonesia), yang bekerja sama dengan Sofyan Hospitality International.

Dengan adanya dukungan sertifikasi halal tersebut, kami percaya diri untuk fokus pada ekspor produk dari Jepang. Karena populasi penduduknya yang menurun, di Jepang terjadi kelebihan jumlah produk.
Produk-produk dari Jepang telah sangat dipercaya dan disukai oleh orang-orang di seluruh dunia.

Tidak terkecuali di Indonesia. Hanya saja, di Indonesia, izin masuknya produk impor ini sulit, rumit, dan memakan waktu.
Bukan berarti karena telah bersertifikat halal, produk itu langsung diizinkan masuk begitu saja.
Jangan sampai Anda bersusah payah mengeluarkan biaya untuk mendapatkan sertifikat halal, tapi ternyata produk Anda tidak dapat diekspor ke Indonesia……… Itu sama saja dengan menempatkan kereta di depan kuda (urutannya terbalik)!
Jadi, sebelum mempertimbangkan sertifikasi halal, bekerjasamalah dengan jaringan lokal untuk terlebih dahulu memverifikasi perdagangan dari permukaannya, untuk memastikan mungkin atau tidaknya produk tersebut diekspor. Ini adalah kekuatan yang kami miliki, yang membedakan kami dengan yang lainnya.

Kami mempelajari pasar Indonesia, peraturan-peraturan hukum yang berubah setiap harinya, dll., untuk menentukan apa yang mungkin dan apa yang tidak mungkin dilakukan di sana. Dan kami telah menghabiskan waktu 4 tahun untuk mendapatkan mitra lokal.
Saya ingin melakukan ekspansi ke Indonesia, saya ingin menjual barang-barang ke Indonesia…………… ada berbagai macam keinginan.
Baru-baru ini banyak perusahaan maupun individu dari Indonesia yang datang untuk berkonsultasi. Mereka mengutarakan keinginannya untuk pergi ke Jepang, menjadi pemegang saham perusahaan Jepang, ingin memiliki real estate di Jepang, dll. Oleh karena itu, tentu mudah bagi bisnis-bisnis yang berkembang di Jepang untuk menarik perhatian di Indonesia. Dapat dikatakan bahwa bisnis-bisnis yang unggul di Jepang seperti bisnis tempat makan, asuransi jiwa, IT, kesehatan, perawatan medis, pendidikan, dan bisnis lingkungan hidup, masih kurang berkembang di Indonesia.

Dapat dikatakan bahwa kata kuncinya adalah: sadar akan arti kesehatan, bersih, menarik, lezat, mempertimbangkan aspek lingkungan hidup, ramah konsumen, ketenangan, keselamatan, dll.
Mari kita lakukan pencocokan bisnis dengan mengambil keuntungan dari citra yang baik dari negara-negara pro-Jepang terhadap merk-merk Jepang.

Tidak ada yang namanya kesempatan kedua.
Oleh karena itu, kenapa tidak dimulai dengan berkonsultasi sekarang?
Anda tidak perlu takut membayar. Harga akan ditentukan disesuaikan dengan tingkat kesulitan proyeknya.

Arti sebenarnya dari inbound adalah “masuk”, tetapi maksudnya di sini adalah “Wisatawan asing yang datang berkunjung ke Jepang”.
Karena kampanye untuk mengunjungi Jepang yang dilakukan oleh pemerintah Jepang, juga akibat melemahnya nilai mata uang Yen, untuk pertama kalinya, pada tahun 2013 wisatawan asing yang datang berkunjung ke Jepang menembus angka 10 juta orang, dan pada tahun 2014 telah mancapai angka 14 juta 150 ribu orang. Mungkin nanti akan mencapai angka 20 juta orang.
Di antara semua wisatawan asing tersebut, 66%nya berasal dari negara Cina, Taiwan, Korea Selatan, dan Hongkong.
Hal-hal yang mempengaruhi jumlah wisatawan asing yang datang berkunjung ke Jepang diantaranya adalah:
1. Jarak dari Jepang; 2. Tingkat pendapatan; 3. Persyaratan jumlah penduduk dan imigrasi; dan 4. Tingginya rasa pro-Jepang.
Ketika hal-hal tersebut diverifikasi, negara-negara selain Cina seperti Hongkong, Taiwan, dan Korea Selatan, jumlah penduduknya sudah mencapai puncaknya, sehingga kecil kemungkinannya jumlah wisatawan asing yang datang berkunjung dari sana akan meningkat.
Lalu, target wisatawan asing selanjutnya berasal dari mana? Sebelumnya, akibat adanya keringanan mendapatkan visa masuk, jumlah wisatawan asing dari Thailand meningkat. Lalu Indonesia, Vietnam, dan Filipina akan datang kemudian, karena tahun kemarin, keringanan mendapatkan visa masuk diumumkan di sana.
Skala penduduk Indonesia berbeda dengan skala penduduk di negara lain.
Selain itu, meskipun jumlah muslim terbesar di dunia berada di Indonesia, penduduk Indonesia diberkati dengan toleransi karena keragamannya, mengingat Indonesia adalah negara maritim yang menggabungkan dua budaya, yaitu budaya timur dan barat.
Dilihat dari tingginya rasa pro-Jepang, di masa depan, jumlah wisatawan asing Indonesia yang datang berkunjung ke Jepang diyakini akan tumbuh secara signifikan.
Selain itu, di kotamadya, kedatangan ke Jepang karena MICE (*) pun bisa menjadi peluang di masa depan.
Pekerjaan kami adalah menggabungkan pendapat orang Indonesia di Indonesia juga pendapat orang Indonesia yang berada di negara Jepang, agar Jepang dapat menjadi bangsa pariwisata dengan ide yang unik, yang memiliki pesona daerah, perencanaan, dan tema yang diwujudkan agar dapat menarik wisatawan asing berkunjung ke Jepang.

(*) MICE merupakan singkatan dari Meeting (rapat), Incentive tour (hadiah atau undangan berwisata), Convention atau Conference (pertemuan), dan Exhibition (pameran). Hal-hal tersebut mengacu kepada salah satu bentuk perjalanan bisnis.